Hari jumat (28/06) kami saka
dirgantara Halim P melakukan pendakian ke gunung ciremai, Kami berkumpul pukul
10.00 untuk melakukan packing barang-barang yang akan dibawa nanti dan kami
mulai melakukan pendataan ulang. Karena jam 10.00 belum semuanya hadir akhirnya
yang seharusnya pembekalan jam 14.00 menjadi jam 15.30 . Kami mendapat
pembekalan dan pengarahan dari pak adi selaku Waka 1 Saka Dirgantara Halim P pukul
15.30, setelah kami mendapat arahan, kami cek kembali barang-barang kami,
setelah kami cek ternyata komsumsi untuk pendakian masih banyak yang kurang
akhirnya kami pun membagi tugas agar semua bisa selesai tepat waktu sambil
menunggu kendaraaan yang akan mengantar kami ke terminal kampung rambutan.
Pukul 17.00 kendaraaan kami datang , Pukul 18.00 kami sampai ke terminal Kp rambutan
kak ubai dan kak arif segera mencari kendaraaan yang akan mengantar kami ke daerah
Kuningan Jawa Barat dan yang lainnya bersiap-siap untuk sholat magrib dan
sisanya mecari kebutuhan yang belum sempat di beli.
Pukul 19.00 kami segera
berangkat dengan bus Setia Negara untuk menuju ke kuningan,Cirebon. Pukul 02.30
kami sampai di desa linggasana. Di desa linggasana kami beristirahat sejenak
untuk memulihkan kondisi badan, kami memulai pendakian pukul 04.00. Pos pertama
bertempat di ci genteng (700mdpl), di setiap tempatnya kami beristirahat 5
sampai 10 menit lalu kami melanjutkan perjalanan kembali sampai Bumi Perkemahan
jawangsa (800 mdpl), kramat ki kuwu (900 mdpl), pangbadakan (1000 mdpl), hingga
kami sampai di mata air di ketinggian 1300 mdpl kami beristirahat dan mengisi
tempat minum kami. Perjalanan kami sempat terhenti dikarenakan teman kami Kak
Taufiq mengalami keram kaki sehingga kami sebisa mungkin segera melakukan
pertolongan pertama dan mengatur strategi ulang untuk tetap melakukan
pendakian. kami melanjutkan perjalanan ke kondang amis (1350 mdpl), hingga tiba
di kuburan kuda (1600 mdpl) kami istirahat, karena kami melihat kabut telah
turun kami pun bersiap-siap memakai jas ujan, diperjalanan menuju pangalap
hujan mulai turun, dan jalur yang kami lewati menjadi licin dan sulit kami
lewati.
Sampai di pangalap (1800 mdpl) kami berkemah
untuk beristirahat dan melakukan packing ulang. Malam harinya teman kami kak
ubai merasa badannya kurang sehat maka kak ubai memutuskan untuk tetap di
perkemahan, akhirnya 2 teman kami juga ikut menemani kak ubai. Pukul 04.00 kami
bersiap-siap melanjutkan pendakian menuju puncak gunung ciremai dan teman kami
yang berada di perkemahan bertugas menyiapkan makan untuk nanti dan packing
barang yang belum sempat dirapihkan. Kami melewati tanjakan bingbin (1900 mdpl)
lalu tanjakan sarun (2000 mdpl) dan tanjakan bapa tere (2200 mdpl). Di tanjakan
bapa tere kami beristirahat sementara dan kami berfoto-foto, lalu kami
melanjutkan perjalanan kami ke Batu lingga (2400 mdpl) lalu ke pos selanjutnya
sangga buana (2670 mdpl), di sangga buana kami pun beristirahat kembali dan
berfoto-foto kembali karena kami cukup narsis, lalu setelah cukup beristirahat
kami melanjutkan perjalanan ke pos terakhir sebelum menuju puncak yaitu pos
pangasinan di ketinggian 2860 mdpl di ketinggian ini kami mulai melihat
pemandangan yang bagus sekali yang membuat kami kembali bersemangat dan semakin
ingin sampai puncak gunung ciremai, tak lama kami berjalan kami sampai di
puncak gunung ciremai (3078 mdpl) pemandangan diantara awan-awan yang berbaris
dibawah kami sangat mempesona sekali, rasa lelah kami hilang setelah kami sampai
di puncak, setelah kami menikmati, kami bersiap-siap untuk apel dan pengibaran
Bendera Merah putih, saka Dirgantara,wosm, serta Bendera pramuka,
Tepatnya pukul 13.00 kami
segera bersiap-siap kembali ke perkemahan. Karena persediaan air kami habis di
puncak, jadi kami merasa dehidrasi karena tidak minum selama perjalanan pulang,
akhirmya teman kami kak Isnanda dan Eliazer memutuskan untuk turun terlebih
dahulu karena yang lain sudah mulai lemas, sampai di perkemahan kak isnanda dan
elizer meminta 2 orang teman kami untuk membawa air dan makanan ke teman kami
yang masih diperjalanan, akhirnya 2 orang teman kami lekas jalan menuju teman
kami yang lainnya, hampir setengah perjalan menuju puncak kami bertemu teman
kami yang membawa minuman dan makanan untuk kami dan akhirnya kami memutuskan
untuk istirahat. Setelah kami beristirahat mengisi kembali energi kami, kami
pun melanjutkan perjalan kami hingga kami sampai di perkemahan pukul 19.00 .
kami istirahat dan mulai merapikan barang-barang kami. Setelah semua siap kami
mendapat arahan dari kak Trisno karena kami akan melakukan perjalan di malam
hari. setelah kami mendapat arahan kami segera jalan pulang. Karena hujan turun
saat kami pulang perjalan kami pun menjadi sedikit perlahan karena jalanan yang
licin dan masih malam hari. Saat menuruni gunung inilah kerjasama kami kembali
diuji dikarenakan kondisi badan yang lelah, yang justru semakin membuat kami
kompak dan kembali memulai mimpi dan angan sesampainya kami di bawah nanti.
akhirnya Pukul 04.00 kami sampai di desa linggarjati kami beristirahat,bersih
diri dan sarapan hingga pukul 09.00.
Setelah
semua selasai kami melanjutkan perjalanan ke tempat bus yang akan kami
tumpangi. Pukul 12.00 kami sampai dan segera mencari bus, akhirnya kami pulang
dengan menaiki bus sahabat. Di dalam bus kami kerap bercerita tentang
pengalaman suka duka dan hal-hal lucu yang kita alami selama pendakian maupun
turun gunung, dari perjalanan ini kami mendapat banyak pengalaman yang berharga
tentang kesetia kawanan, pengorbanan, dan menambah rasa syukur atas nikmat
dalam kehidupan kami selama ini, karena alam akan selalu mengajarkan kita untuk
menghargai hidup dan selalu bersyukur. Satu lagi yang dapat kita ambil
kesimpulan adalah keberhasilan dalam mendaki gunung bukanlah hanya sampai di
atas puncak melainkan turun dan pulang dengan selamat, akhirnya Kami tiba di
terminal Kp Rambutan pukul 20.30 dan kami pun berpisah dan pulang ke rumah
masing-masing dengan membawa oleh-oleh yang sangat berharga yaitu pengalaman
dan persahabatan yang semakin erat. (Aprillia Bunga Cristi, AMD 2013 @Abcristi)